Romansa
Tahun
2021 kemarin, aktivitas yang biasa ini ditutup dengan terbitnya novel pertamaku
yang bergenre keluarga-drama-romansa dengan judul KEMBARA LINTAS JIWA. Aku
ambil setting di pertengahan tahun 90-an, dengan permasalahan sederhana,
konflik sederhana hingga penyelesaian yang sederhana juga,
Bukan
hal yang mudah untuk menyelesaikan genre yang jauh dari kebiasaan tulisku.
Otakku sempat keriting kribo memutar setiap diksi yang harus tertuang di
lembaran kertas buram.
Ada
hari-hari saat aku ingin menyerah saja. Akan tetapi, berkat peraturan yang
mengharuskan menulis dalam sejumlah kata perharinya, naskah itu pun akhirnya
selesai juga. Hanya saja, semua hal itu membuat aku menulis dalam tekanan.
Seorang
teman mengatakan padaku, bisa jadi hasilnya nanti akan kurang maksimal.
Dan
harus kuakui, benar prediksinya. Aku merasa hasilnya kurang maksimal. Namun, di
satu sisi, aku merasa puas. Ternyata, menulis di bawah tekanan itu memiliki
sensasi tersendiri.
Cerita
di novel ini tentang seorang
gadis, Rania, yang koma dalam waktu lama karena kecelakaan. Pergolakan terjadi
dalam keluarga meski gadis itu telah pulang ke rumah walau masih dalam keadaan
koma.
Kediktatoran
dalam keluarga besar dari sisi ayahnya pun ikut andil dalam permasalahan hidup
Rania, hingga gadis itu harus berjuang sendiri untuk memilih hidup atau mati.
Baiklah!
Kita simak saja cuplikan isi naskahnya, eaaaa ....
Horor-Thriller
Alhamdulillah,
awal tahun 2022 ini pun akhirnya terbit juga novel keduaku yang berupa antalogi
dengan judul 30 SHADES OF DARKNESS. Sesuai judulnya yang tertera angka
30, isi buku ini juga ada sebanyak 30 tulisan. Semua anti drama.
Maklum,
hidupku sendiri sudah cukup drama, jadi buat apa nambah-nambah drama dengan aku
menulis genre drama. Ehehe.
Hampir
sama dengan novel KEMBARA LINTAS JIWA, novel ini juga kujalani dengan
menulis setiap hari di bawah tekanan.
Apakah
tekanan bisa jadi penyemangat? Entahlah. Aku pun nggak merekomendasikannya.
Seperti temanku bilang, hasil pasti kurang maksimal. Dan sekali lagi kukatakan,
EMANG IYA!!
Jadi,
jangan sekali-sekali menulis di bawah tekanan jika tidak mampu mengatasi
kondisi diri. Nanti berujung kecewa.
Yaaa,
meskipun diberikan beberapa hari waktu untuk merevisi dan mengedit, tetap saja hasilnya
masih kurang maksimal. Menurutku, sih.
Naskah
ini bercerita tentang kita. Eh? Bukan! Kita? Siapa lo? Apalagi aku? Halaah!
Sudahlah!
Ini, nih, blurb isi naskah! 👇
Sejatinya
manusia pasti memiliki ketakutan. Ketakutan yang seharusnya tidak perlu
ditakutkan.
Dan
manusia tidak bisa jauh dari kata TAMAK. Ya, ketamakan manusia yang terkadang
mengabdikan dirinya kepada hal yang fana. Meski, tidak semua manusia.
Tuhan
memang menciptakan dunia manusia dan dunia jin bergandengan. Namun, semua ada
batasannya. Sudah jelas-jelas jika Tuhan mengatur segala urusan semua yang ada
di alam semesta ini tanpa terkecuali. Inilah salah satu kebesaran yang dimiliki
oleh-Nya.
Kelamnya
hati, dendam, iri, dengki, banyak mewarnai hati nurani. Hingga sering mencari
jalan seenaknya sendiri.
Apa
yang mereka dapat akhirnya? Tidak ada apa-apa. Hanya sesal atas jalan kesesatan
yang telah terjadi. Sungguh, sia-sia hidup mereka!
Naudzubillahimindzalik.
Diangkat
dari beberapa cuplikan hidup, buku ini bergenre horor-thriller yang berisi
kiasan atas jiwa-jiwa manusia yang paling dalam.
Ok dah!
Kita intip sedikit ya, cuplikan naskahnya!
Kedua
novel ini masih bisa dipesan ya, mba/sist/jeng/kak/bang/mas/bro.
Kita
tunggu konfirmasinya. ^_^
Terima
kasih telah singgah di mari! 🙏🏻